Minggu, 21 Juli 2013

"My Black Diary" Solo Exhibition by Nur Hananta (“Proses”; dalam Lintasan Peristiwa)

Solo Exhibition "My Black Diary"
By Nur Hananta
Juli 16-26 2013
Opened by : Mr Ugo Untoro

Music by :
Heru and Friends
Ai and Friends
Harlen and Friends 

Miracle Art Space
Jl Tirtodipuran 56 Yogyakarta Indonesia


“Proses”; dalam Lintasan Peristiwa
Peristiwa dapat dikatakan sebagai sebuah kejadian yang terjadi dalam realitas kehidupan, setiap peristiwa  erat hubungannya dengan “konflik” (dalam pengertian positif dan negatif) dan mampu memicu terjadinya peristiwa yang lain. Rangkaian peristiwa yang simultan inilah yang merekonstruksi pengalaman (proses) seseorang dalam dinamika kehidupan.
Dalam proses tersebut, keterlibatan seseorang meliputi dimensi fisik dan batin (jiwa). Dimensi fisik melibatkan aktivitas fisik ketika individu ber-interaksi dengan individu lainnya. Sedangkan dimensi batin merupakan sesuatu yang terjadi dalam batin, hati, seorang kala menjalani peristiwa tersebut.
Fokus terhadap dinamika konflik yang ada dalam setiap peristiwa. Konflik – konflik tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu; Konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal (external conflict) adalah konflik yang terjadi antara seorang dengan sesuatu yang di luar dirinya yang mencakup dua kategori konflik yaitu konflik antar manusia sosial (social conflict) dan konflik antar manusia dengan alam (physical or element conflict). Konflik internal (internal conflict) adalah konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang. Konflik seperti ini biasanya dialami oleh manusia dengan dirinya sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi dan menentukan apa yang akan dilakukannya (psychological conflict). Dua kategori Konflik di atas dapat terjadi bersamaan karena hubungan yang sangat erat antara keduanya.
Bagaimana dengan “Diari Hitamku” yang diwajatahkan oleh Hananta dalam pameran tunggalnya kali ini? Bagi Hananta ini adalah eksplorasinya terhadap perca – perca peristiwa, pengalaman yang telah dilaluinya. “ Karya – karya ini terlahir dari symptom memori yang me-recall kembali pengalaman masa laluku.  Peristiwa ataupun kejadian – kejadian dimasa lalu adalah warna dari prosesku, seperti sebuah titik pemberhentian dalam mimpi panjangku, berhenti dan melanjutkannya kembali. Impian tersebut layaknya untaian cita dan asa yang fantastic (termasuk fantasi). Bagaimanapun kerasnya peristiwa yang kita lalui, indah ataupun tidak, enak dan tidak enak sekalipun kuanggap sebagai hadiah dari proses kesenianku!”.
Dalam kacamata psikologi, Setiap fase atau periode perkembangan individu pada dasarnya selalu bertalian erat dengan periode perkembangan yang mendahuluinya. Hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan kesatuan yang bulat. Dan tujuan yang terkandung dalam setiap perkembangan adalah eksistensi yang secara sadar telah dipilih. Meskipun demikian, sesuai dengan individualitas setiap personal memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang tidak mungkin sama, Sekalipun terdapat perbedaan (proses personal) yang bersifat individual, kita dapat melihat adanya “hukum” atau cara tertentu bagi semua perkembangan individu yang sejenis. Istilah “hukum” (penekanan yang kuat pada tanda petik) segala sesuatu yang disebut sebagai hukum kaidah, aturan, prinsip atau skema sebenarnya merupakan kecenderungan atau tendensi yang terdapat unsur-unsur kemantapan, dan konsistensi. Dengan ciri-ciri demikian orang kemudian dapat memaknai peristiwa yang dilaluinya.
Secara spesifik, memaknai proses melalui peristiwa dapat diartikan sebagai patokan generalisasi (bersifat subyektif) mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa yang kemudian dapat dimaknai untuk mengembangkan setiap potensi diri manusia. Di titik inilah saya berani menyatakan bahwa “Nur” dalam pameran tunggal Hananta kali ini adalah “ Titik tolak dari keharmonisan hidup yang tak lepas dari actualizing tendency, konstruksinya terbangun oleh kebutuhan manusia untuk tumbuh, berkembang dan bertahan dalam lingkungan mereka. Sebuah nilai-kesadaran yang akan mendorong individu tersebut untuk terus konsisten mempertahankan eksistensinya dalam ritme kehidupan”. Terus ber-proses!.
Bayu W
Bahan Bacaan:  
Drs. H. A bu Ahmadi, Psikologi Umum, PT. Reneka Cipta, Jakarta, 2009
F. J. Monks A. M. P. Knoers dan Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan, Gajah Mada University Press, Jogjakarta, 2006
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S, Teori-Teori Psikologi, Ar Ruzz Media, Yogjakarta, 2011.
Tageson,C. W. (1982). Humanistic Psychology : A Synthesis. Homewood : The Dorsey Press.

Wawancara dengan Hananta dan Merlyn, 14 Juli 2013, Yogyakarta 

Jumat, 12 Juli 2013

9 Pohon (9 Trees)

Tree faces which serves to keep our life
Arti pohon dalam kehidupan sangatlah penting dan tidak bisa dikesampingkan. Sudah menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga kehidupan dengan membangun lingkungan yang nyaman. Tanpa pohon mustahil rasanya, sebab pohon elemen penting dalam kehidupan manusia.
Secara umum, pohon berfungsi sebagai penahan laju air. Menurut penelitian, hutan yang memiliki banyak pohon mampu menyerap air ke dalam tanah hingga 80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah, sedangkan akar pohon dapat menahan erosi tanah. Pohon juga memainkan perannya untuk menjaga butir – butir hujan agar tidak langsung jatuh permukaan tanah, sebab hal itu menyebabkan tergerusnya lapisan tanah paling  atas (tanah humus yang subur) dan lambat laun terjadi penurunan kesuburan tanah.
Selanjutnya adalah proses evapotrenspirasi pada tanaman yang dapat menciptakan suhu sejuk di sekitarnya. Hal tersebut setidaknya dapat mengimbangi proses produksi manusia modern yang cenderung membabi buta dan tidak memperhatikan aspek lingkungan. Pabrik – pabrik dan lalu lalang aneka rupa kendaraan menghasilkan asap yang mengandung karbondioksida, sama halnya dengan kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak. Asap tersebut juga mengandung sulfur dioksida dan asam sulfat, selain karbondioksida. Kemudian, ketika zat - zat tersebut bercampur dengan air hujan akan menghasilkan hujan asam yang menimbulkan korosi, termasuk membahayakan kesehatan kulit manusia.
Keutamaaan keberadaan pohon adalah; memproduksi Oksigen melalui proses fotosintesis. Di saat prosesfotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk bernapas. Berdasarkan hal itu, pantaslah rasanya untuk menanam, menyayangi dan menjaga setiap pohon dilingkungan kita. Karena pohon adalah sumber kehidupan.
Melompat ke “ruang-lain”, pohon dapat saya katakan sebagai penggambaran dari Individual differences. Coba perhatikan, setiap pohon berbeda antara satu dengan lainnya meskipun berasal dari jenis yang sama, seperti; bentuknya, pola susunan tekstur, rangkaian akar, jumlah dahan, ranting dan daun.  Hal ini menjadi keunikan yang sama dengan individu. Meskipun telah tercipta milyaran manusia dari zaman dahulu hingga sekarang tidak ada satupun individu yang sama dengan individu lain, meski saudara kembar sekalipun. Perbedaan tersebut tidak hanya terdapat pada fisik semata, akan tetapi juga dalam hal keyakinan terhadap suatu nilai, kemampuan kognitif, skill, personality, pengalaman, latar belakang, sikap dan minat.
Proses evapotrenspirasi yang dapat dilakukan oleh individu adalah; suatu keyakinan yang memahami keunikan setiap individu dengan rasa toleransi dalam menyikapi setiap perbedaan. Sehingga saat perbedaan tersebut tercampur dalam sebuah peristiwa dia tidak mengakibatkan hujan asam yang berbahaya.
Dan bagaimana manusia dapat melakukan fotosintesa (personal-fotosintesis)? Proses yang mirip dengan pohon saat menghisap gas karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen. Dengan kacamata lain hal itu merupakan sebuah proses individu dalam menerima, mengolah dan memberi arti terhadap terhadap sesuatu dalam lingkungannya.
Proses personal-fotosintesis tersebut memasuki lingkaran personal value yang dikonstruksi oleh; Self Concept, yaitu konsepsi diri individu yang meliputi fisik, social, spiritual, ataupun moral. Stereotype filter, merupakan filter personal dari generalisasi kondisi sosial tertentu. Berikutnya adalah Selective information, bagaimana menerima dan memberi informasi yang tidak hanya menguntungkan bagi diri sendiri tapi juga sosial. Sedangkan Self Esteem dan Self efficacy secara positif mendorong performances individu dalam mengktualisasikan dirinya dengan keyakinan dapat melakukan sesuatu yang baik. Dan elemen konstruktif yang terakhir adalah Locus of control, bagaimana individu mendirect dirinya terkait attitude, sikap dan perilaku personal.
Akhirnya perilaku damai yang penuh toleransi dalam menyikapi segala perbedaan adalah oksigen dari globalisasi kehidupan yang telah meretas ruang, jarak dan waktu. Ikatan dari 9 pohon yang memiliki Sembilan perbedaan, Sembilan karakter dan Sembilan kedamaian yang bebas untuk diinterpretasikan .

Bayu W

Dari Berbagai Sumber

Sabtu, 06 Juli 2013

Trumpet for my Daughter



Terompet untuk anakku adalah kenangan saat menyambut tahun baru 2012, saat itu kami merayakannya di pantai. sebelum perayaan saya membelikan sebuah terompet untuk anakku, karena keasyikan bermain terompet tersebut kena ombak dan tidak bisa digunakan lagi. sepulang dari perayaan, anakku terus meminta terompet yang baru, padahal uang telah kami habiskan untuk perayaan tersebut. akhirnya aku dan istri membongkar seluruh isi tas dan mengumpulkan uang receh untuk membayar sebuah terompet baru. penjual terompet tersebut tertawa melihat perilaku kami, dan akhirnya memberikan sebuah terompet gratis untuk anakku, sebagai hadiah tahun baru..sebuah moment tentang cinta antara aku, istriku dan anakku. dan lambang kasih sayang antar sesama manusia dari penjual terompet.

trumpet for my Daughter  was a memorable moment to welcome the new year 2012, when we celebrate it on the beach. before the celebration I bought a trumpet for my son, because the fun playing the trumpet hit the waves and can not be used anymore. coming home from the celebration, my son kept asking for a new trumpet, but the money we have spent for the celebration. I and my wife finally unpack the entire contents of the bag and collect coins to pay for a new trumpet. The trumpet sellers laugh at our behavior, and ultimately provide a free trumpet for my son, as a new year gift .. a moment of love between me, my wife and my son. and symbol of love and affection between fellow human beings from the seller trumpet ...

Bayu W