Selasa, 03 Juli 2012

"BORDER STORIES" / " BATAS CERITA " Solo Sculpture Exhibition by Jhoni Waldi at the Phoenix Hotel Yogyakarta - Indonesia



Tidak ada manusia yang bisa menyimpan rahasia. Bila bibirnya diam ia akan berceloteh dengan ujung jarinya, Rahasia terbersit dari seluruh pori-pori kulitnya.
Sigmund Freud


Bahasa Sunyi - Manusia
Manusia merupakan makhluk yang memiliki kompleksitas yang sangat tinggi. Kajian tentang manusia dilihat dari eksistensi dan aktivitasnya. Berbagai ahli dengan sudut pandang dari disiplin ilmu mereka memberikan pengertian tentang konsep manusia. Namun terdapat kesepakatan bahwa manusia adalah makhluk yang tersusun dari jasmani (fisik) dan kesadaran inderawi ( jiwa/rohani ) Bustanuddin Agus menyebutkan daya manusia terdiri dari fisik, otak, perasaan, hati nurani dan kemauan/nafsu. Selanjutnya Jean Paul Sartre menjelaskan gejala-gejala dasar manusia berupa imajinasi, emosi, tatapan, dan tubuh. Manusia mempunyai daya cipta, dan juga terdiri dari intuisi, apresiasi estetik, jiwa,dan religius.
Prinsip menjadi Implementasi dari daya manusia ketika menjalani realitas kehidupan. Adalah, kumpulan dari cara pandang, harapan dan cita – cita yang bertujuan untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ke-Unikkan manusia terlihat dari “ke-otomatisan” yang luar biasa, mampu berfikir dan memikirkan apa yang sedang difikirkan, Mampu melakukan sesuatu sesuai dengan kapabilitas dirinya dan mampu meng-evaluasi apa- yang telah dilakukannya dalam menjalani kehidupan. Untuk itu manusia selalu berdialog dengan dirinya selain berinteraksi dengan manusia lainnya.
Di sisi lain manusia adalah makhluk sosial, dimana setiap individu saling berinteraksi satu sama lainnya. Proses dan dinamika interaksi antar manusia dibentuk oleh jalinan perilaku individu yang menuntut beragam keterampilan personal. Salah satunya adalah kemampuan berbahasa. Menurut Saussure bahasa merupakan suatu sistem tanda ( sign ), elelmen dasarnya adalah tanda – tanda kebahasaan ( Linguistik Sign) Fungsinya untuk menyampaikan ide – ide atau pengertian – pengertian tertentu.
Selain sebagai alat komunikasi, bahasa menjadi alat untuk menyampaikan gagasan, dan perasaan. Kemampuan berbahasa menjadi gambaran dari karakter, watak dan perilaku individu. Bahasa manusia berupa bahasa verbal dan non verbal. Bahasa verbal adalah kemampuan manusia untuk berdialog menggunakkan kode – kode vokal dan bunyi. suara. Sedangkan non verbal adalah bahasa tubuh. Bahasa “ Sunyi “ yang menggunakan gerak tubuh termasuk mimik muka dan lainnya. 
Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia. Masing-masing merupakan bagian sistem organ yang dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Dalam Perspektif Fisiologi tubuh manusia bekerja sesuai dengan fungsinya masing - masing. Sadar atau tidak, beberapa atau banyak orang yang mengirim dan menerima sinyal non-verbal ketika melakukan interaksi sosial.
Pada umumnya manusia mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan secara fasih. Namun seringkali ucapan atau kata-kata yang keluar dari mulut seseorang ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada, membuat bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh gerak tubuh dan mimik wajah manusia menjadi penyeimbang untuk menyampaikan suatu “kebenaran”. Bahasa tubuh merupakan alat komunikasi yang jujur. Karena, ekspresi perasaaan dan keinginan yang muncul dari alam bawah sadar memberi tanda melalui gerak tubuh manusia. Sigmund Freud menyatakan bahwa tidak ada manusia yang bisa menyimpan rahasia. Bila bibirnya diam ia akan berceloteh dengan ujung jarinya, Rahasia terbersit dari seluruh pori-pori kulitnya.
Di era globalisasi ini masyarakat dihadapkan dengan berbagai permasalahaan, persoalan ekonomi, sosial, budaya dan politik yang ” memiskinkan manusia”. Merespon perubahan zaman dengan segala kecanggihan dan kompleksitas persoalan dalam realitas kehidupan. Setiap individu memiliki “ Lingkar Perjalanan-nya ” masing – masing. Dalam pandangan Jhoni Waldi, Sudah saatnya untuk tidak membahasakannya dalam nuansa keluhan atau cerita – cerita senandung harapan. Tapi saatnya untuk berbuat, melakukan sesuatu hal yang terbaik demi masa depan. 

Representasi Tubuh dalam karya Jhoni Waldi.
Jhoni Waldi, dengan karya –karya tiga-dimensional (patung ) adalah representasi tubuh yang berbicara. Tubuh – tubuh dengan berbagai gesture merupakan bahasa yang di gagasnya ketika merespon dinamika kehidupan yang telah mengalami kemajuan dan perkembangan pesat dengan segala kompleksitas permasalahannya. 
Kehidupan sosial di era teknologi dengan irama kompetitif ini berimbas pada distorsi kehidupan yang instan. Beragam fenomena – fenomena kehidupan mempertunjukkan, betapa mudahnya orang – orang mengumbar kata – kata atau janji yang tidak dapat dipenuhinya. Bahkan mengumbar kata – kata “ bohong “ demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Mengikis rasa persaudaraan dan rasa percaya. Apa yang akan manusia lakukan apabila tidak ada lagi rasa percaya? Atau segala sesuatu harus ditimbang dengan materi, nilai untung rugi? Kecenderungan - kecenderungan tersebut melahirkan perilaku - perilaku destruktif dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Pertanyaan dan pernyataan kritisnya tertuang dalam karya – karya yang menyodorkan kembali  proses – proses “ Pematangan Manusia ”, dan mengajak untuk memasuki sebuah dimensi perenungan mendalam atas kehadiran sosok yang bernama Manusia. Agar kedepannya dapat melakukan sesuatu yang terbaik untuk kehidupan personal dan sosial masyarakat.

Untuk mewujudkan gagasan – gagasan tersebut Jhoni Waldi  memadukan beragam teknik dan material dalam penciptaan karya patungnya. Seperti Kayu Jati, Cetak Alumuniun, Perunggu, Logam, Tembaga dan Kuningan. Bahkan pada beberapa karyanya Jhoni Waldi berani menggabungkan beberapa bahan atau material tersebut. Penggabungan beberapa material tersebut tentu memerlukan “ Strategi Khusus”. Karena sifat dasar material yang berbeda memerlukan perlakuan yang berbeda pula, dan strategi ini dapat menjaga “gagasan” dalam karya patung yang diciptakannya dapat tersampaikan. Penguasaan Materi dan teknik yang mumpuni membuat “ Gerak-Tubuh” dalam karya patungnya membuat tanda – tanda tersebut mengalir menjadi satu bahasa yang sarat makna dan memikat mata. Ibarat syair – syair kehidupan yang menyejukkan.
Bayu W

Tidak ada komentar:

Posting Komentar